Kritik Kampusnya Melalui Twitter, Mahasiswa Universitas Telkom Ini di Skorsing Kampusnya

Javanews.co, Bandung – Mahasiswa Universitas Telkom Bandung Muhamad Maulana Riswandha selaku Presiden Mahasiswa Universitas Telkom (Unitel) harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya diskorsing oleh pihak rektorat Unitel.
Maulana atau yang biasa disapa Ican ini dalam Surat Keputusan Rektor dianggap telah terbukti melakukan pelanggaran etika yang berlaku di Universitas Telkom.
Skorsing kepada Ican tertulis dalam Keputusan Rektor Nomor KR.007/ORG22/REK.0/2014. Dalam surat ini memutuskan Muhamad Maulana Riswandha, dijatuhi skorsing selama tiga bulan, terhitung sejak tanggal 3 Febuari 2014 hingga 03 Mei 2014. Selama diskorsing ia tidak berhak melakukan aktivitas akademik dan kemahasiswaan. Ia juga tidak berhak menjadi pengurus kemahasiswaan di lingkungan Universitas Telkom.
Ican menuturan, skorsing tersebut didapatnya karena pada tanggal 12 November 2013, ia mengkritik kampus lewat akun twitternya @icannnn. Pada saat itu ia ngetwiit sebanyak 27 kali.
Salah satu twittnya yang diangap bermasalah antara lain, “Jadi mungkin dalam waktu dekat akan diadakan audit terhadap yayasan, bahkan dimungkinkan untuk mengganti ketua yayasan #TU @bem_itt”.
Ican mengatakan, kemudian pada tanggal 12 Desember 2013 ia disidang oleh Komisi Disiplin. Dalam sidang itu ia dianggap telah mencemarkan nama baik kampus kepada dunia luar lewat twitter.
“Persepsi mereka dengan mencemarkan kampus, nanti orang-orang ngga mau masuk Universitas Telkom,” jelas Ican dalam rilisnya, selasa (18/2).
Ican mengungkapkan, setelah disidang, ia diminta untuk meminta maaf dengan isi surat permintaan maaf yang sudah disediakan oleh pihak rektorat. Dalam surat permintaan maaf itu terdapat kalimat bahwa ia menyetujui 27 kalimat yang yang ditulisnya di twitter adalah salah. Kemudian ia juga tidak boleh mengulanginya dan bila mengulanginya akan menerima sangsi tertentu.
“Tentu saya menolak menandatangani surat permintaan maaf tersebut. Karena sebagai presiden mahasiswa kritik tidak bisa dihindari,” jelas Ican.
Kemudian menurut Ican, setelah menolak meminta maaf, pada tanggal 24 Januari 2014 surat skorsing tersebut diberikan kepada dirinya.
Ican yang baru terpilih sebagai Presiden Mahasiswa Unitel ini tidak terima dengan sikap rektorat tersebut. Baginya tidakan rektorat yang represif seperti ini akan berdampak buruk kepada mahasiswa yang lain.
“Nantinya mahasiswa takut mengkrtik karena rektoratnya represif,” kata Ican.
Selain itu menurut Ican, sudah seharusnya pemimpin siap dikritik. Apalagi dunia kampus adalah dunia intelektual. Respon terhadap kritikan seharusnya tidak boleh seperti itu.
Sementara itu perwakilan dari Aliansi BEM Jabar, Andre Lukman menyatakan kasus skorsing Ican memperlihatkan arogansi kampus, sehingga memberangus idealisme serta pemkiran mahasiswa yang kritis terhadap kampusnya.
” Apa jadinya jika kritik terhadap kampus sudah diintimidasi, maka idealisme mahasiswa dalam menyuarakan kebenaran di dalam kampus pun tidak bisa, apalagi untuk menyuarakan kebenaran terhadap negara kita,” papar Andre saat dihubungi, selasa (18/2).
” Uud pasal 28 telah jelas kita dijamin dalam bersuara. Jadi keputusan yang diberikan kepada presma telkom sungguh melanggar konstitusi negeri ini , dan sesuai hasil dari komdis universitas Telkom Maulana riswandha itu dikenai pencemaran nama baik, saya melihat pasal itu pasal karet dan tidak substantif,” paparnya.
Andre menyatakan, yang paling penting saya mewakili kawan-kawan aliansi BEM Jabar mendesak pihak rektorat kampus telkom mencabut sanksi yang diberikan kepada kawan kami atau kami akan melakukan aksi solidaritas besar – besaran sampai sanksi itu dicabut. (J-02).

sumber :
 http://javanews.co/2014/02/18/kritik-kampusnya-melalui-twitter-mahasiswa-universitas-telkom-ini-di-skorsing-kampusnya/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kamus cowok !

Jejak Panjang Seni Lukis Modern Indonesia part.2

Mickey Mouse