Traumatic of Love

Mungkin tak semua orang sekasar dia, tapi perlakuannya pada kekasihnya yg notabene sahabat dekatku itu membuatku trauma. Kenapa cinta begitu membutakan hati dan pikirannya hingga ia tega berbuat kasar pada kekasihnya sendiri???
Kalau kemarin aku pengen cepet2 dapet penggantinya mantanku yg ke-7. Sekarang semuanya berbalik 180 derajat. Males pacaran jadinya..
Di dalem otakku kayak udah terpasang banner gede-gedean yang tulisannya "No Boy No Cry".
Aku takut,,,
Gimanapun juga, aku merupakan salah satu saksi dari peristiwa yang dramatis bak telenovela yang berakhir tragis itu. Rasa takut, benci, ingin menangis semuanya melebur jadi satu.
Sejak aku tahu aku mengalami post traumatic stress disorder tingkat reexperiencing. Segala sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa kekerasan selalu membuatku trauma. Akibatnya aku selalu menganggap semua laki2 itu sama. Hanya mampu menjadikan kami "kaum hawa" sebagai kaum yang nomor dua yang dg mudah dibodohi dan dikasari.

Aku benci dengan laki2 bersuara tinggi.
Aku benci dengan laki2 yang suka main tangan.

BENCI..
BENCI..
BENCI..

mungkin keputusanku untuk sendiri dulu beberapa waktu kedepan adalah keputusan yang tepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kamus cowok !

Jejak Panjang Seni Lukis Modern Indonesia part.2

Mickey Mouse