i have to try hard
Hai Makhluk Bumi,
setelah aku pikir - pikir, kita memiliki banyak kesamaan. Mulai dari hoby fotografi, lagu kesukaan, traveling, de el el. Cuman bedanya kamu tekuni hoby kamu yg fotografi itu...
nha skarang aku pengen nich keyak kamu, bisa membuat orang bangga lewad fotografi.
oleh karena itu, aku akan belajar fotografi dengan sungguh2..
well, postingan kali ini saya akan membahas tentang fotografi.
Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.
Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA (ISO speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter.
Jenis-jenis kamera
a. Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.
- Format film
Sebelum kita melangkah ke jenis-jenis kamera film ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai macam format/ukuran film.
APS, Advanced Photography System. Format kecil dengan ukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski format ini tergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenis ini susah dicari di Indonesia.
Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran 24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20 atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kita temui di sekitar kita.
Medium format
Large format
- Jenis Film
Film B/W, film negatif hitam putih.
Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai.
Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure. Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas.
- Jenis-jenis kamera
Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm.
Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm.
SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem.
TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium.
Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium.
b. Kamera manual dan kamera otomatis. Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah dilengkapi sistem autofokus dan autoexposure namun masih dapat dioperasikan secara manual.
c. Kamera digital. Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film.
1. Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.
2. Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto.
3. DSLR. Digital SLR.
Shooting mode
Mode auto, mode point and shoot, tinggal bidik dan jepret.
Full auto, kamera yang menentukan semua parameter.
Portrait, kamera menggunakan aperture terbesar untuk menyempitkan DOF.
Landscape, kamera menggunakan aperture terkecil.
Nightscene, menggunakan kecepatan lambat dan flash untuk menangkap obyek dan BG sekaligus.
Fast shuter speed
Slow shutter speed
Creative zone
P, program AE. Mirip dengan mode auto dengan kontrol lebih. Dengan mode ini kita bisa mengontrol exposure compensation, ISO, metering mode, Auto/manual fokus, white balance, flash on/off, dan continues shooting.
Tv, shutter speed priority AE. Kita menetukan speed, kamera akan menghitung aperture yang tepat.
Av, aperture priority AE. Kita menentukan aperture, kamera mengatur speed.
M, manual exposure. Kita yang menentukan aperture dan speed secara manual.
Komposisi dan Angle.
Komposisi adalah penempatan obyek dalam frame foto
Angle adalah sudut pemotretan, dari bawah, atas, atau sejajar.
Komposisi dan angle lebih menyangkut ke seni dari fotografi. Faktor selera fotografer sangat besar pengaruhnya.
sumber :
artikel : http://www.e-photography.diengplateau.com/2011/07/sekilas-tentang-fotografi.html
gambar : Koleksi Pribadi
setelah aku pikir - pikir, kita memiliki banyak kesamaan. Mulai dari hoby fotografi, lagu kesukaan, traveling, de el el. Cuman bedanya kamu tekuni hoby kamu yg fotografi itu...
nha skarang aku pengen nich keyak kamu, bisa membuat orang bangga lewad fotografi.
oleh karena itu, aku akan belajar fotografi dengan sungguh2..
well, postingan kali ini saya akan membahas tentang fotografi.
Ki-Ka : Misba, Afif, Mz Hanif
Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.
Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA (ISO speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter.
Jenis-jenis kamera
a. Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.
- Format film
Sebelum kita melangkah ke jenis-jenis kamera film ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai macam format/ukuran film.
APS, Advanced Photography System. Format kecil dengan ukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski format ini tergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenis ini susah dicari di Indonesia.
Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran 24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20 atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kita temui di sekitar kita.
Medium format
Large format
- Jenis Film
Film B/W, film negatif hitam putih.
Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai.
Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure. Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas.
- Jenis-jenis kamera
Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm.
Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm.
SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem.
TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium.
Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium.
b. Kamera manual dan kamera otomatis. Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah dilengkapi sistem autofokus dan autoexposure namun masih dapat dioperasikan secara manual.
c. Kamera digital. Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film.
1. Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.
2. Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto.
3. DSLR. Digital SLR.
Shooting mode
Mode auto, mode point and shoot, tinggal bidik dan jepret.
Full auto, kamera yang menentukan semua parameter.
Portrait, kamera menggunakan aperture terbesar untuk menyempitkan DOF.
Landscape, kamera menggunakan aperture terkecil.
Nightscene, menggunakan kecepatan lambat dan flash untuk menangkap obyek dan BG sekaligus.
Fast shuter speed
Slow shutter speed
Creative zone
P, program AE. Mirip dengan mode auto dengan kontrol lebih. Dengan mode ini kita bisa mengontrol exposure compensation, ISO, metering mode, Auto/manual fokus, white balance, flash on/off, dan continues shooting.
Tv, shutter speed priority AE. Kita menetukan speed, kamera akan menghitung aperture yang tepat.
Av, aperture priority AE. Kita menentukan aperture, kamera mengatur speed.
M, manual exposure. Kita yang menentukan aperture dan speed secara manual.
Komposisi dan Angle.
Komposisi adalah penempatan obyek dalam frame foto
Angle adalah sudut pemotretan, dari bawah, atas, atau sejajar.
Komposisi dan angle lebih menyangkut ke seni dari fotografi. Faktor selera fotografer sangat besar pengaruhnya.
"Awali Nur Misbachuddin"
Misba
sumber :
artikel : http://www.e-photography.diengplateau.com/2011/07/sekilas-tentang-fotografi.html
gambar : Koleksi Pribadi
Komentar
Posting Komentar