ada rindu dari rembulan

Hai Makhluk Bumi,

Bagaimana kabarmu? Masihkah kau ingat dengan sosok "rembulan" yg pernah membuatmu "merindu" ini???

Aku hanya menerima jawaban "iya" dari pertanyaanku ini. Jadi tak ada alasan bagimu untuk mengatakan tidak padaku.. Hahahaha terkesan memaksa tapi biarlah...

Hari masih terang, surya pun masih renyah bersinar. Bahkan terlalu renyah hingga membakar lapisan atmosfer terendah. Dari hari ke hari jarak antara bumi dan matahari kian dekat, tepat sejengkal di atas kepala di jadikan pertanda kiamat. Sedangkan sekarang jarak antara bumi dan matahari masih berjuta-juta kilometer, bukan tak percaya, bagiku sehari sebelum kiamat bertahun-tahun lamanya. Semua itu adalah rahasia Tuhan, Nabi Muhammad pun tak pernah tahu kapan waktunya.Aku masih duduk sendiri di beranda, menanti adikku kembali membawa kabar gembira. 

Saat aku sendiri dengan rindu yang menyiksa seperti ini air mataku sering kali mengalir deras untukmu, untuk kisah kita.Tp ea gmn, kita masih berdekatan jarak meskipun g pernah ketemu. Jadinya tambah gmana gituuuuu.. sedangkan aku tahu kabar kmu juga....
haduuhhhh dasar Makhluk Bumi...

kamu membuat saya galauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

waktu berjalan cepat, sudah waktunya aku bertugas menerangi Bumi...

Arghhhh Semoga aku bisa melihat wajahmu dari atas sini...

Detak-detak jarum jam terdengar jelas di kesunyian malam. Tatapanku mulai kabur memandang putaranya. Aku berjalan tertatih mendekatkan pandangan.“Telah sepertiga malam” saatnya mengadu pada Tuhanku tentang tembang rindu selama ini. Dalam sujud terbenam kepasrahan, menahan tetes-tetes kerinduan. Rindu itu telah berkarat, berubah warna coklat. Tetesanya pun semakin terlihat melingkar-lingkar kian mendasar. Di pipi waktu berkerut, gurat renta oleh usia. Maafkan aku adikku, di waktuku yang telah senja, dimana banyak planet ingin mendekatiku, pintuku masih tertutup rapat. Tak ada yang mampu mengetuknya, karena tetesan rindu ini hanya pantas untukmu. Akan selalu ku teteskan untukmu…..

"Awali Nur Misbachuddin"

Sang Rembulan