Seberapa Pentingkah Perawatan Ortodonti..? (1)

gigi yg rapi, bersih dan putih, jelas didambakan semua manusia, namun tidak semua bisa memiliki dengan alami. baik muda dan tua makin mengenal apa yg mesti dilakukan untuk memiliki gigi sesuai idaman. ya ,, dengan melakukan perawatan ortodonti atau yg lazim disebut kawat gigi.

dengan memakai kawat gigi, adalah cara yg paling murah dan alami dapat dilakukan walau membutuhkan waktu yg relatif lama.
Adapun tujuan perawatan ortodonti adalah mendapatkan penampilan susunan gigi dan wajah yang menyenangkan secara estetika dengan fungsi yang baik dan dengan gigi-gigi dalam posisi stabil. Perawatan kawat gigi cekat ditangani oleh dokter gigi spesialis ortodonti (ortodontis) atau orthodontic dental / orthodontist / clinic specialist orthodontics adalah dokter gigi yang telah menyelesaikan pendidikan spesialis di bidang ortodonti / orthodontic, yang mendiagnosa, merencanakan dan merawat kelainan susunan gigi dan wajah. Jumlah ortodontis atau dokter gigi spesialis ortodonti di Indonesia masih sangat sedikit yaitu hanya 6 % dari jumlah dokter gigi di seluruh Indonesia.

seberapa pentingkah perawatan ortodonti ( kawat gigi cekat ) ?



Fungsi perawatan ortodonti atau orthodontic dental / orthodontist / clinic specialist orthodontics ada dua macam yaitu untuk estetika dan mengembalikan fungsi yang tidak normal. Pada susunan gigi yang maju pada rahang atas ataupun rahang bawah, gigi yang tidak teratur, gigi yang renggang meyebabkan senyum kurang menarik sehingga berdampak pada sisi emosional yaitu menjadi tidak percaya diri. Disamping itu pada gigi yang tidak rapi proses pembersihannya sulit sehingga akan menyebabkan gigi berlubang, penyakit gusi, bahkan dapat menyebabkan gigi lepas.
Pada gigi belakang yang tidak kontak menyebabkan kesulitan pada waktu mengunyah, makanan menjadi tidak lembut sehingga akan terjadi gangguan pencernaan. Pada gigi depan yang tidak kontak atau gigitan terbuka menyebabkan gangguan fungsi berbicara, dimana tidak dapat mengucapkan vokal tertentu dengan jelas(celat).

Pada kasus tersebut diatas apabila tidak dirawat akan menyebabkan penggunaan yang tidak normal pada permukaan gigi, tidak efektifnya fungsi pengunyahan, tekanan yang berlebihan pada gusi dan tulang yang mendukung gigi atau gangguan sendi rahang, sakit kepala dan sakit pada wajah dan leher.

Kasus-kasus yang perlu perawatan ortodonti adalah

* Gigi berjejal/tidak rapi
* Gigi renggang
* Gigi maju pada rahang atas / mronggos
* Gigi maju pada rahang bawah
* Kelainan sendi rahang (sakit sendi rahang /berbunyi)
* Kesulitan mengunyah karena gigi belakang tidak kontak
* Kesulitan berbicara/ vokal tertentu tidak jelas pada gigi depan yang terbuka
* Kebiasaan buruk (menghisap ibu jari, bernafas lewat mulut, cara menelan yang salah)
* Gigi permanen yang hilang karena kecelakaan atau dicabut

Sebagian besar orang berpikir bahwa perawatan ortodonti (kawat gigi) adalah untuk remaja, padahal waktu yang paling baik untuk mulai perawatan ortodonti/kawat gigi adalah umur 9 tahun. American Association of Orthodontists (AAO) merekomendasikan anak-anak usia 7 tahun kontrol ke ortodontis ( dokter gigi spesialis ortodonti/kawat gigi ). Dokter gigi spesialis ortodonti / kawat gigi / orthodontic specialist akan mendeteksi kelainan pada susunan gigi dan bentuk rahang sedini mungkin dan menentukan waktu yang tepat untuk perawatan ortodonti / kawat gigi , apakah perlu segera atau wait and see, kontrol periodik 3 bulan sekali. Perawatan ortodonti / kawat gigi apabila dimulai pada waktu yang tepat/sedini mungkin, perawatan menjadi lebih mudah dan akan menghasilkan hasil yang lebih baik, walaupun perawatan ortodonti / kawat gigi cekat atau orthodontic dental / orthodontist / clinic specialist orthodontics dapat berhasil pada usia berapapun.
kini kawat gigi, menjadi trends dikalangan anak muda, selebriti,baik hanya dipakai sebagai kesehatan maupun gaya. memang untuk biaya, relative mahal untuk kantong remaja, namun hasil yg didapat akan sangat memuaskan.
Bagi kamu yg sudah memiliki gigi yg rapi, ada beberapa tip untuk merawat agar selalu sehat dan terjaga kebersihanya
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi/mulut dan napas menjadi segar.
(1) Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi);

(2) Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan tidak memberikan tekanan berlebih;

(3) Cara menyikat harus tepat dan efisien.

(4) Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam).

Telah kita ketahui bahwa frekuensi menggosok gigi adalah sehari 3 X, setiap sehabis makan dan sebelum tidur. Kenyataannya menggosok gigi 3 X sehari tidak selalu dapat dilakukan, terutama ketika seseorang berada di sekolah, kantor atau tempat lain. Manson (1971) berpendapat bahwa menggosok gigi sehari cukup 2 X, setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.

Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal. Caranya menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke arah depan dan berakhir pada gigi belakang kanan/kiri dari sisi lainnya. Hasil penyikatan akan lebih baik bila menggunakan disclosing solution atau disclosing tablet sebelum dan sesudah penyikatan gigi. Dengan disclosing solution, lapisan-lapisan yang melekat pada permukaan gigi dapat terlihat jelas.

Dikenal beberapa macam cara menggosok gigi, yaitu,

(a) Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat.

(b) Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.

(c) Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.

Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

Dari sekian cara menggosok gigi, memilih sikat gigi dan menggunakan pasta gigi, yang tersebar banyak di pasaran.

Dengan paparan di atas, kini kita dapat memilih sesuai seleranya masing-masing dan memerhatikan etika menggosok gigi dengan baik dan benar. Tidak malas lagi menggosok gigi, budayakanlah menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur malam, luangkanlah waktu sebentar untuk memelihara gigi Anda dan mencapai napas segar. Perlu diingat dan diperhatikan bahwa sumber infeksi/vokal infeksi itu berawal kondisi gigi dan mulut Anda.
silakan terapkan tiori tersebut anda pasti menjadi lebih percaya diri ketika tersenyum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kamus cowok !

Jejak Panjang Seni Lukis Modern Indonesia part.2

Mickey Mouse