Indonesia saranghae Angka NoL..?
Pernahkah kita berpikir tentang perbedaan mata uang kita dengan mata uang lain? Benar, selain nilai nominalnya yang yang cenderung rendah dibandingkan dengan nominal mata uang yang lain, mata uang Indonesia memiliki banyak angka nol. Banyak angka nol tidak masalah, karena mata uang negara lain pun dapat dijadikan berangka nol yang banyak juga. Namun anehnya angka nol yang banyak dari mata uang Indonesia yang menunjukkan nilai dari uang tersebut tidak ada artinya jika dibandingkan dengan mata uang lain dengan jumlah nominal yang sama atau dengan kata lain memiliki angka nol dibelakang angka bukan nol yang sama.
Sebagai contoh bila di Amerika 1 dolar dapat buat beli permen banyak, maka di Indonesia 1 rupiah sudah tidak ada lagi, itu sudah ada jaman belanda dahulu. Jika 1.000.000 dolar Amerika dapat untuk membeli apapun yang kita mau, maka 1.000.000 rupiah hanya cukup untuk membeli keperluan-keperluan kecil saja.
Tidak hanya di depan mata uang asing, tapi juga di depan kita sendiri warga Indonesia bahwa mata uang Indonesia seperti sedikit saja nilainya. Sebagai contoh, uang seribu di Indonesia hanya cukup untuk membeli permen sepuluh. Padahal “seribu” merupakan angka yang dapat dikatakan cukup memiliki nilai yang besar. Tapi kenapa sepuluh dapat diganti seribu?
Mungkin sudah suatu kebijakan pemerintah memang, tapi apa tidak bisa nilai uang Indonesia dapat dirubah sedemikian rupa “jumlah angka nol-nya” menjadi lebih kecil, namun tetap memiliki nilai tukar yang tinggi. Karena inilah yang saya pikirkan walaupun terdengar sangat bodoh. Eropa terkenal euro-nya, dan Amerika terkenal dengan US-dolarnya. Namun kenapa uang tersebut sangat dicari? Itu karena angka yang menunjukkan mata uang tersebut memang kecil, namun nilainya yang besar. Lalu kenapa Indonesia tidak merubah saja sistem uangnya menjadi “kecil” namun “bernilai”. Karena mungkin saja dengan hal tersebut maka Indonesia dapat dipandang oleh negara lain sebagai negara yang perlu diperhitungkan nilai tukar uangnya.
Sebagai contoh bila di Amerika 1 dolar dapat buat beli permen banyak, maka di Indonesia 1 rupiah sudah tidak ada lagi, itu sudah ada jaman belanda dahulu. Jika 1.000.000 dolar Amerika dapat untuk membeli apapun yang kita mau, maka 1.000.000 rupiah hanya cukup untuk membeli keperluan-keperluan kecil saja.
Tidak hanya di depan mata uang asing, tapi juga di depan kita sendiri warga Indonesia bahwa mata uang Indonesia seperti sedikit saja nilainya. Sebagai contoh, uang seribu di Indonesia hanya cukup untuk membeli permen sepuluh. Padahal “seribu” merupakan angka yang dapat dikatakan cukup memiliki nilai yang besar. Tapi kenapa sepuluh dapat diganti seribu?
Mungkin sudah suatu kebijakan pemerintah memang, tapi apa tidak bisa nilai uang Indonesia dapat dirubah sedemikian rupa “jumlah angka nol-nya” menjadi lebih kecil, namun tetap memiliki nilai tukar yang tinggi. Karena inilah yang saya pikirkan walaupun terdengar sangat bodoh. Eropa terkenal euro-nya, dan Amerika terkenal dengan US-dolarnya. Namun kenapa uang tersebut sangat dicari? Itu karena angka yang menunjukkan mata uang tersebut memang kecil, namun nilainya yang besar. Lalu kenapa Indonesia tidak merubah saja sistem uangnya menjadi “kecil” namun “bernilai”. Karena mungkin saja dengan hal tersebut maka Indonesia dapat dipandang oleh negara lain sebagai negara yang perlu diperhitungkan nilai tukar uangnya.
sumber :
artikel : http://metro.kompasiana.com/2012/07/01/indonesia-suka-angka-nol/
gambar : http://bersamadecky.wordpress.com/tag/gambar-uang-banyak/
Komentar
Posting Komentar